Tuesday, March 10, 2009

Kala Bahasa Diusung ke Istana



Dia kata tindakan kita didalangi petualang
Sedangkan dia lalang malang menodak seluang
Salahkah kita bertingkah luluh menjunjung jemala maruah
Sedangkan dia menerjah belakang kita selicik bedebah

Dulu dia menganjur berbincang di meja
Usah bersorak berpawai berjaja
Namun kita sudah bersuara berhujah berhemah
Dia pula mengusung meja mengopak pintu mempamer karenah
Itulah penangan si telinga satu berlidah dua
Kecut menegak benang basah menolak nyata
Kini kami wani bangun dari lena
Menggulung selimut mimpi dalam kamar selesa
Syukur disuntik jadam azimat memungkinkan segala

Mohon diperkenan meminjam sebuah suara
Mengembalikan lidah ibunda ke pundak kuasa

Ilham Ainol
Segamat, Johor
10 Mac 2009

2 comments:

AnDeH said...

Semoga Bahasa Kita Daulat seperti Sejarah Senja Zaman Pendekar Melaka...

-Andeh, ex-uitm Johor-

Anonymous said...

Salam sdr Andeh,
Buatlah sesuatu dengan niat dan tekad yg bulat kerana-Nya.
T/kasih kerna singgah...