di kejauhan di kelopak awan di pantai Tanjung Balau pada pagi 15 April 2012, mentari pagi siap siaga meminjamkan cahaya untuk menyalakan obor-obor alam. ombak rindu beralun malas saat menggumuli air surut, batu-batu pantai persis sirip naga memecah ombak syahdu.
inap desa di Kampung Nelayan menanti pengunjung kota yang lelah, atau warga penjoran yang teruja ke tengah laut dalam menawan ebek, marlin, tenggiri atau jenahak.
titi yang memanjang ke laut setia menurunkan atau menaikkan pengguna atau nelayan.
bot-bot yang tersadai kala air surut, sedia menunggu kitaran seterusnya untuk dilambung ombak membelah laut.begitulah putaran kehidupan!
mentari pagi tersenyum di balik batu-batu pantai yang beraneka bentuk dan rupa. berlubang-lubang di badangnya, tajam di sisinya dan beraneka warna, setelah kesekian lama dimesrai air laut.
indahnya! sukar 'menangkapnya' dengan susunan kata yang terbatas maksudnya, makanya rasailah sendiri akan 'keindahan' dan 'keanehannya'.
Muzium Nelayan yang berjarak 200 meter dari pintu besar Pelangi Balau Resort setia menanti kunjungan para tetamu. menghimpunkan sejarah tempatan, kisah nelayan, peralatan ke laut - kolek, sekoci, bedar, licang, sampan, perahu, jala, bumbu, terendak, kail, kapal karam, artifak lama dll. ukiran di ulu dan burit bedar juga tinggi nilai seni ukirannya.
belangkas masak bercabai- enak rasanya, isinya yang sedikit, kenyal dan rasanya seperti isi ketam, telurnya pula rasa telur ikan dan di penjuru rasa pahit-pahit lemak...kalau teringin, pesanlah awal-awal dengan pihak resort...
No comments:
Post a Comment